Jumat, 13 September 2013

WE ARE SPOOF 33 !!!

Kali ini saya akan memperkenalkan band saya yang saya seriusi dan saya tanamkan beribu harapan (ciyeeeeeeh) yang bernama Spoof 33

Awalnya kami terdiri dari 4 orang, yaitu Phasa pada gitar dan vokal, lalu John (Arisena) pada bass, Vincent (Firza) pada drum, dan Pradana pada gitar. Kami terbentuk pada tahun 2010 tepatnya pada saat kami masih menduduki kelas 2 SMA.
Awalnya kami berempat hanyalah teman sekelas yang ingin menyumbang kreasi kami pada festival tahunan di sekolah kami SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo dan tidak ada pikiran untuk lanjut kedepannya. Lalu pada saat mendaftar, kami menambahkan Veve pada keyboard untuk membantu 2 lagu yang akan kami bawakan di festival tersebut. Setelah berlatih cukup sering dan memikirkan aransemen yang pas, kami pun tampil dan ternyata kami menang dan mendapatkan juara 2 dan tampil pada pensi utama sekolah.
Setelah kemenangan tersebut, kami pun merayakannya dengan makan-makan di dekat kediaman Veve dan memutuskan bahwa Veve akan kami rekrut (wosososos)
penyerahan hadiah juara

Setelah beberapa bulan berjalan kami pun menyiapkan lagu ciptaan kami sendiri dan bersiap untuk rekaman. Karena Phasa kurang percaya diri dengan suaranya, maka Veve dipercaya untuk mengisi vokal pada lagu pertama kami tersebut. Setelah merubah beberapa kali melakukan peubahan untuk menyesuaikan vokal Veve, maka kami pun melakukan rekaman single pertama kami yang berjudul Berikan Yang Terbaik di AA studio Malang.

Sekitar 3 bulan berjalan kami pun melakukan rekaman lagi di tempat yang sama karena di sana mas Gigih dari band Good Boy Jimmy sangat ramah dan tidak pelit dalam memberikan saran (dan beberapa hal gratis lainnya hehehe). Single kedua kami yang berjudul Sekolah ini terinsipirasi dari kerinduan kami akan masa-masa sekolah dan John yang selalu ingin berkumpul dengan teman-teman sekolah setiap malam minggunya. Dan berkat bantuan beberapa kerabat kami lagu ini pun sudah sering diputar di House of Rumble (Bali), Radio Universitas Airlangga (Surabaya), Radio SMAMDA, dan beberapa Indomaret di Ciledug (Tangerang).

lagi lihat materi untuk dikerjakan

Sampai detik ini kami masih berjalan walaupun ada beberapa kendala intern. Ya, seperti anak band pada umumnya, dalam sebuah band pasti ada yang RUWET!!! Ah pusingnya menghadapi yang semacam itu. Tapi kami tetap berusaha untuk terus maju dan Insya Allah setelah 2 gigs bulan September ini kami akan rekaman baru. Doakan lancar ya teman-teman ^^


NB: Oh ya, khusus artikel ini sesempat mungkin akan terus saya update loh, pantengin terus ya :p


Review Film Flash of Genius

Robert Keans (yg dibintangi oleh Greg Kinnearini) merupakan seorang dosen teknik yg berhasil menciptakan mesin kipas kaca (wiper) Intermittent terutama buat mobil. Penemuan ini terinspirasi dari kejadian saat pernikahannya dengan Philips, istrinya (Lauren Graham). Pada saat itu gabus penutup sampanye mengenai mta kiri Kearns yg hampir  menyebabkan kebutaan total pada Kearns. Pada waktu itu wiper masih dijalankan secara manual, bergerak terus menerus, sehingga tetap tidak nyaman berkendara saat hujan. Pada saat Kearns mengendarai mobil saat hujan bersama keluarganya, Kearns kemudianteringat kembali kisah sampanye itu. Kemudian mencoba menciptakan wiper yang dapat berkedip, bekerja seperti mata, otomatis dan kecepatannya dapat di atur. Kearns pun melakukan riset digarasinya. Dan akhirnya, ia berhasil.
Atas saran dan bantuan Gil (Dermot Mulroney), Kearns kemudian mencoba mendemontrasikan penemuannya kepada Ford Motor Corporation. Ford pun tertarik dengan temuan Kearns. Negosiasi kerjasama dilakukan. Kearns sudah mulai bermimpi akan memulai hidup baru. Namun tidak berapa lama sejak proses negosiasi harga dilakukan, tanpa alasan yg masuk akal Ford menyatakan tidak tertarik lagi dengan temuan Kearns. Padahal Kearns terlanjur meminjamkan prototipe wiper temuannya kepada Ford.
Tidak lama setelah itu Ford mengeluarkan varian Mustang terbaru, Kearns yg curiga akan pemutusan kerjasama secara sepihak itu menyelinap ke acara peluncuran produk tersebut. Alangkah terkejutnya Kearns ketika mengetahui karyanya terdapat pada produk terbaru Mustang dan menjadi nilai jual utama dari Ford Mustang.
Kearns tentu tidak terima dengan hal ini. Ia pun meminta teman-temannya untuk membantunya melawan raksasa Ford. Akan tetapi teman-temannya psimis akan menang melawan Ford, sehingga tidak ada yg bersedia membatu Kearns. Situasi ini membuat Kearns depresi berat.
Kearns tidak menyerah begitu saja. Setelah bertahun-tahun lamanya, ia pun berencana menghadapi Ford di pengadilan. Namun halangan tetap dating. Ford mengirim orang untuk menyuap Kearns agar tidak lagi mempermasalahkan hal ini. Kearns tidak bergemin. Kearns tetap maju meskipun tanpa didampingi oleh pengacara. Kearns belajar menjadi seorang advokat. Akhirnya setelah beberapa hari menghadapi Ford atas bantuan anak sulungnya, Kearns memenangkan kasus ini dan ia pun mendapat 18,7 juta dolar dari PT Chrysler. Saat ini ratusan juta mobil memakai kipas kaca intermiten Kearns.
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah film ini, mulai dari berharganya sebuah ide, kreatifitas, perjuangkan memperoleh hak miliknya, pentingnya berhati-hati dalam menjalin kerjasama, pentingnya pemberian hak paten atas ide-ide kita, hingga pelajaran bahwa perjuangan yg berat itu hanya mampu dijalani dengan ketekunan dan pantang menyerah, meskipun terlihat sangat imposible seorang Kearns mengalahkan raksasa Ford, karena itulah cirri orang-orang hebat.

Setelah saya iseng-iseng browsing tentang kebenaran film ini, saya menemukan seseorang yang menyatakan bahwa film itu palsu dan penemu sebenarnya adalah ayahnya dan ide beliau dicuri oleh seseorang. Berikut ini komentar seseorang tersebut: 


Nama: Kharishmasalam Phasa
NIM : 115020200111078